thumb

RSUD SSMA Berbagi Informasi Pentingnya Imunisasi Pada Anak

 

PONTIANAK - Imunisasi merupakan suatu upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan “vaksin” sehingga terjadi imunitas (kekebalan) terhadap penyakit tersebut. Vaksin itu sendiri adalah jenis bakteri atau virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan guna merangsang sistem kekebalan dengan membentuk antibodi di dalam tubuh.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Dokter Muda Fanny Nadya Arista saat memberikan informasi dan edukasi kesehatan tentang Imunisasi Anak kepada 15 pasien dan pengunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Selasa (13/2/2024).

“Vaksin terbukti menyelamatkan anak-anak dari risiko tertular penyakit berbahaya tertentu. Anak yang sudah divaksinasi masih mungkin terserang penyakit meskipun penyakit tersebut timbul dalam bentuk yang lebih ringan dan berlangsung singkat”, jelas Fanny

Imunisasi sangat diperlukan untuk mencegah risiko tertular dan terserang penyakit menular yang berbahaya yang dapat mengakibatkan kecacatan permanen dan bahkan kematian.

Fanny juga menambahkan imunsasi rutin lengkap merupakan program pemerintah yang memfasilitasi pelayanan imunisasi yang diberikan secara rutin pada sasaran semua bayi dan anak meliputi imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. 

“Imunisasi dasar adalah imunisasi dasar yang diterima setiap bayi/anak sebelum berumur 1 tahun melalui pemberian vaksin secara lengkap yang terdiri dari vaksin hepatitis (HB-0) umur <24 jam, Vaksin BCG;Polio-1 umur 1 bulan, DPT/HB/HiB-1;Polio-2 umur 2 bulan, DPT/HB/HiB-2;Polio-3 umur 3 bulan, DPT/HB/HiB-3;Polio-4 umur 4 bulan, dan vaksin Campak & Rubella (MR) umur 9 bulan”, ungkap Fanny.

Sedangkan untuk imunisasi lanjutan yang akan diberikan meliputi DPT/HB/HiB umur 18 bulan, Campak umur 24 bulan, Campak & DT untuk anak SD kelas 1 dan TD untuk anak  SD kelas 2 dan kelas 5.

“Setelah mendapatkan imunisasi anak mungkin akan mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau serangkaian gejala yang tidak diinginkan setelah imunisasi, namun tidak selalu terjadi pada setiap orang dan segeralah ke tenaga kesehatan bila bayi/anak memunculkan efek gejala yang parah”, tutupnya (pkrs-humas/rsudssma/2024)