thumb

RSUD SSMA Berbagi Informasi Tentang Obat Kolesterol

PONTIANAK - Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi setelah Lebaran. Pasalnya, saat Lebaran, seseorang cenderung tidak membatasi apapun yang ia konsumsi, mulai dari makanan berat seperti misalnya opor ayam, serta berbagai jenis camilan. 

“Hal inilah yang bisa menyebabkan naiknya kadar kolesterol setelah Lebaran.” Ungkap Apoteker Juliyastin Randa Pagiling, S Far ketika memberikan edukasi tentang obat kolesterol kepada 30 pasien dan pengunjung RSUD SSMA Kota Pontianak, Rabu, (09/04/2025).

Makanan yang sering disajikan saat Lebaran cenderung tinggi lemak jenuh, seperti makanan bersantan, makanan yang digoreng, atau makanan yang dimasak menggunakan daging merah. Meski terasa lezat, namun mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh meningkat.

Menurutnya, kadar kolesterol dikategorikan tinggi (hiperlipidemia) ketika menunjukkan hasil kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, LDL lebih dari 100 mg/dl, HDL kurang dari 60 mg/dl dan trigliserida lebih dari 150 mg/dl.

Kolesterol tinggi merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner (penyakit jantung akibat penyumbatan pembuluh darah). Untuk itu diperlukan obat untuk menurunkan kolesterol untuk mengurangi risiko penyakit tersebut.

“Obat kolesterol digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah terutama kolesterol LDL atau dikenal dengan kolesterol jahat.” imbuhnya

Beberapa jenis golongan obat kolesterol diantaranya golongan inhibitor Hmg Coa Reduktase (simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin) dan golongan asam fibrat ( gemfibrozil, fenofibrat). Setiap obat akan menimbulkan efek samping yang berbeda, ada yang mual, nyeri perut ringan, pusing, perut kembung, nyeri kepala dan gejala yang lain.

“Pemilihan jenis obat akan bergantung pada kadar kolesterol spesifik, faktor risiko individu, dan respon tubuh terhadap pengobatan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai pengobatan untuk kolesterol tinggi.” Pungkasnya (PKRS-humas/rsudssma)