Ruangan Perinatologi

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur dalam menilai status kesehatan di suatu Negara. Apabila AKI dan AKB nya kecil bisa di katakan status kesehatan Negara tersebut baik, dan begitupun sebaliknya apabila AKI dan AKB tinggi di suatu Negara maka hal tersebut merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh pemerintah. Menurut hasil dari berbagai survey yang telah di lakukan, tinggi atau rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) DAN Angka Kematian Bayi (AKB) di suatu Negara dapat dilihat dari kemampuan dalam memberikan pelayanan obtetrik yang bermutu dan menyeluruh (WHO,2011).

Angka Kematian Ibu atau (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Apabila ibu sehat, maka akan menghasilkan bayi ysng sehat dan akan menjadi generasi yang kuat. Ibu yang sehat juga menciptakan keluarga sehat dan bahagia (Admin,2007). Angka Kamtian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disunia menurut WHO pada tahun 2012 yaitu jumlah AKI per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 51 per 1000 kelahiran hidup. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI,2017) menunjukan dari tahun ke tahun AKB mengalami penurunan signifikan. Dari 68 kematian per 1000 kelahiran hidup. Survei Angka Kematian Neonatal (AKN) 15 per 1000 KH menurut SDKI tahun 2017 Kematian Neonatal di desa/kelurahan 0-1 pertahun sebanyak 83.447, di Puskesmas kematian neonatal 7-8 per tahun sebanyak 9.825 dan angka kematian neonatal di rumah sakit 18 per tahun sebanyak 2.868.

Adapun penyebab kematian bayi, yaitu bayi berat lahir rendah, asfiksia,

trauma jalan lahir, tetanus, infeksi lain dan kelainan kongenital. Banyak faktor

yang mempengaruhi angka kematian tersebut diantaranya asfiksia 27 % yang

merupakan penyebab ke dua kematian bayi baru lahir setelah bayi berat lahir

 rendah. Sedangkan jika digolongkan yang menjadi penyebab langsung

kematian bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan trauma persalinan

 (asfiksia).Penyebab tidak langsung sebagai akar masalah kematian ibu dan

bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial

ekonomi dan budaya.Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang

kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. (Depkes RI, 2008)

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, dimana penyelenggaraannya harus berdasarkan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan Perinatologi merupakan pelayanan yang diberikan kepada pasien dimana pasien memerlukan tindakan yang cepat, dan tepat serta pelayanan yang emergency untuk pasien dengan kondisi yang kritis dan memerlukan observasi khusus dengan menggunkan peralatan yang lengkap.

Ruang perinatologi adalah fasilitas rawat inap yang di sediakan khusus untuk bayi baru lahir sampai usia 28 hari yang mempunyai masalah atau sakit. Sedangkan untuk bayi baru lahir yang sehat hanya di observasi sebentar di ruang perinatologi dan kemudian dirawat bersama ibunya (rawat gabung).

Seperti telah diketahui bersama bahwa keadaan bayi baru lahir dipengaruhi oleh banyak hal sejak didalam kandungan ibunya, selama proses persalinan dan setelah kelahiran. Beberapa masalah dapat terjadi pada bayi baru lahir sehingga memerlukan penanganan dan perawatan khusus agar bayi dapat diselamatkan dan mempunyai kualitas hidup yang baik.

 

JENIS-JENIS PELAYANAN YANG DI BERIKAN 

Pelayanan yang diberikan di ruangan perinatologi ditujukan bagi semua bayi yang lahir di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak maupun bayi rujukan dari puskesmas, klinik, polindes/poskesdes maupun rumah sakit lain.

Jenis pelayanan yang diberikan meliputi:

1)     Perawatan bayi baru lahir dari proses persalinan normal di PONEK IGD dan VK sentral

2)     Perawatan bayi baru lahir dari persalinan dengan tindakan, seperti sectio caesaria, vacum ekstraksi

3)     Inisiasi Menyusui Dini pada bayi baru lahir                

4)     Perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR/low birth weight) dengan berat badan kurang dari 2500 gram, bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR/very low birth weight) dengan berat badan lahir  kurang dari 1500 gram yang tidak membutuhkan alat bantu nafas invasif.

5)     Perawatan bayi berat badan lahir rendah/bayi berat badan lahir rendah dengan metode kangguru (kangaroo mother care).

6)     Perawatan bayi dengan kasus: asfiksia ringan-berat, sepsis neonatorum, omphalitis (infeksi tali pusat), neonatal jaundice, diare cair akut dengan dehidrasi, lactose intolerance, bayi lahir dari Ibu dengan positif COVID-19 atau bayi dengan positif COVID -19, bayi lahir dari Ibu positif HIV

7)     Bantuan pernafasan dengan bubble CPAP  modifikasi pada kasus-kasus yang memerlukan bantuan pernafasan non invasif.

8)     Resusitasi neonatus pada kasus neonatus dengan respiratory distress syndrome.

9)     Pemberian vaksinasi Hb-0  pada bayi baru lahir.

10)  Pemberian vaksinasi HbIg (hyperhep) untuk bayi-bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg (+) atau ibu yang menderita Hepatitis B. 

11)  Rawat Gabung atau rooming in pada bayi bayi sehat di ruang nifas

12)  Pendidikan kesehatan kepada orang tua dan keluarga tentang perawatan bayi dirumah, baik yang dilakukan oleh dokter maupun perawat