RSUD SSMA Mengajak Diabetesi Evaluasi Gula Darah Setelah Lebaran
PONTIANAK – Lebaran merupakan salah satu hari besar yang senantiasa dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hidangan yang disajikan biasanya identik dengan makanan-makanan bersantan dan aneka kue manis yang mengandung kaarbohidrat dan lemak yang tinggi.
Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih hati-hati ketika menyantap hidangan lebaran agar tidak menjadi faktor pemicu munculnya penyakit. Hal ini disampaikan oleh edukator Daryati, S.KM pada saat melakukan evaluasi gula darah setelah lebaran kepada pasien diabetes RSUD SSMA Kota Pontianak, Jumat (11/04/2025).
Menurut keterangan dari pasien yang hadir, beberapa mengalami kenaikan gula darah setelah lebaran, kerana mengkonsumsi hidangan yang disajikan saat lebaran tanpa memperhitungkan jenis dan jumlahnya.
Daryati menjelaskan, konsumsi menu lebaran dapat menjadi faktor naiknya gula darah karena umumnya hidangan yang disuguhkan seperti kue-kue manis dan minuman manis banyak mengandung karbohidrat.
Menurut daryati, konsumsi santan yang tidak terkontrol selama lebaran juga berisiko meningkatkan kadar lemak jahat atau LDL di dalam darah, apabila keadaan ini dibiarkan terus menerus dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius, seperti penyakit jantung koroner atau stroke.
Oleh karena itu bagi masyarakat yang memiliki komorbid, seperti pasien dengan diabetes melitus, hipertensi, atau koleterol tinggi, harus lebih berhati-hati terhadap apa yang dikonsumsi di hari raya lebaran. Sebaiknya konsumsi makanan secukupnya saja, dan ikuti anjuran yang sudah disampaikan oleh dokter,” pungkasnya. (PKRS-humas/rsudssma).