thumb

Suntik Insulin, Kenali Jenis dan Cara Pakainya

PONTIANAK – Suntik insulin merupakan salah satu pengobatan untuk penderita diabetes dan dalam penggunannya tidak boleh sembarangan, pasalnya harus memahami dosis dan cara pakainya agar hormon insulin bisa bekerja dengan maksimal. 

Hal in disampaikan oleh Mardiana, S.Tr.Kep pada saat memberikan edukasi seputar jenis dan penggunaan insulin kepada 17 orang yang tergabung dalam komunitas diabetes RSUD SSMA Kota Pontianak. Jumat (13/9/2024).

Menurutnya, berdasarkan cara kerja dan durasi efeknya, suntik insulin terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya insulin kerja cepat , insulin kerj apendek, insulin kerja menengan, insulin kerja Panjang, dan insulin campuran.

Dia menambahkan, setiap jenis suntikan insulin memiliki cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu, pemakainnya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderitanya. 

“Sebelum melakukan suntik insulin lakukan persiapan terlebih dahulu dengan memperhatikan jenis dan dosis insulin, siapkan pena insulin, jarum pena, kapas alkohol, dan wadah pembuangan jarum yang aman, jangan lupa bersihkan tangan terlebih dahulu, dan gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya risiko infeksi,” jelasnya.

Mardiana menjelaskan, lakukan suntik insulin diarea yang disarankan oleh dokter adalah bagian tubuh yang memiliki banyak jaringan lemak seperti di perut meliputi 1 cm di atas simfilis pubis, satu per tiga tengah lengan atas bagian posterior, satu per tiga paha bagian antero lateral dan bokong dengan membentuk sudut sembilan puluh derajat.

Selain itu lakukan penyuntikan secara rotasi untuk menghindari lipohipertrofi atau penumpukan lemak dibawah permukaan kulit yang teraba sebagai benjolan.

“Setelah suntik insulin selesai, jangan menggosok, memijat atau menekan dengan kuat bekas penyuntikan, buang jarum pada wadah yang aman, simpan Kembali  insulin dalam suhu yang benar sesuai petunjuk dokter,” jelasnya. 

Periksalah area  bekas suntikan, perhatikan kemungkinan berdarah, memar, penonjolan kulit karena suntikan infrakutan atau suntikan kurang dalam, dan bintik merah atau gatal karena reaksi alergi lokal, segara konsultasikan ke dokter, “ pungkasnya. (PKRS-Humas/rsudssma/2024)