thumb

Pentingnya Memilih Obat Nyeri Yang Aman Dan Tepat, RSUD SSMA Berikan Penyuluhan

PONTIANAK - Ada banyak pilihan pengobatan untuk menghilangkan rasa nyeri pada tubuh salah satunya obat pereda nyeri. Penggunaan obat nyeri sebaiknya dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan petunjuk dokter.

Apoteker Melfa Dewita, S Farm mengungkapkan pemilihan obat nyeri bergantung pada banyak faktor termasuk jenis nyeri dan masalah kesehatan pasien itu sendiri agar obat nyeri yang dikonsumsi aman dan tepat.

Hal ini dia disampaikan ketika memberikan penyuluhan kesehatan tentang obat nyeri kepada 25 pasien dan pengunjung rawat jalan di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Rabu, 26/6/2024.

 “Obat pereda nyeri merupakan obat yang umum digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan seperti sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, sakit pinggang atau nyeri-nyeri pada bagian tubuh lainnya”, ungkap Melfa

Obat pereda rasa nyeri terbagi menjadi beberapa macam contoh diantaranya parasetamol, asam mefenamat, ibuprofen, diklofenak dan meloxicam.

Menurutnya, obat nyeri memang memiliki manfaat yang banyak, tapi perlu hati-hati dalam menggunakannya. Apalagi jika memiliki riwayat penyakit tertentu seperti hipertensi dan riwayat penyakit lambung. Riwayat penyakit tersebut harus ekstra hati-hati dalam memilih obat nyeri, jika tidak justru malah memperburuk penyakit.

“Jenis obat nyeri yang tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat hipertensi karena dapat menurunkan efek obat antihipertensi itu sendiri yaitu ibuprofen, meloxicam, dan diklofenak”, terangnya

Tidak ada interaksi antara makanan dengan obat, maka dari itu obat anti nyeri dapat diminum bersama saat makan atau sesudah makan karena tidak mempengaruhi absorbsi obat dan tidak disarankan diminum saat perut kosong karena akan menimbulkan efek samping gangguan lambung.

“Dari penjelasan diatas diharapkan agar dapat menjadi perhatian bagi masyarakat ketika mengkonsumsi obat pereda nyeri untuk selalu mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang diberikan dokter atau yang tertera pada kemasan, gunakan seperlunya dan tidak berlebihan, perhatikan efek samping yang terjadi agar obat yang kita konsumsi dapat memberikan efek yang tepat dan aman bagi tubuh” pungkasnya (pkrs-humas/rsudssma/2024)