Bersahabat Dengan Insulin: Gula Darah Terkendali, Cegah Komplikasi Diabetes
PONTIANAK - Tidak sedikit penderita diabetes mengaku takut begitu mendapat terapi insulin, RSUD SSMA Kota Pontianak hadir membawa pesan: penggunaan hormon insulin bukan hanya aman, namun merupakan salah satu pilar agar gula darah terkendali, sehingga penderita diabetes dapat beraktivitas normal.
Suasana edukasi di ruang klinik Diabetes terasa akrab, penderita diabetes antusias mendengarkan penjelasan perawat Siti Rahima Harahap, S.Kep.Ners yang menyebutkan bahwa komplikasi diabetes dapat di cegah, asal dilakukan dengan penatalaksanaan yang benar.
Menurut pengakuan dari peserta edukasi, “Enggan menggunakan insulin karena takut drop," ungkap Rahima.
Ia menegaskan, langkah awal untuk mengatasi rasa takut dengan mendapat informasi yang jelas dan lengkap tentang insulin, teknik penyuntikan, cara penggunan, efek samping dan manfaatyang diperoleh pasien dari terapi insulin.
"Hormon insulin merupakan horman yang diproduksi oleh pankreas guna membantu penyerapan glukosa dalam sel-sel tubuh serta membantu proses pemindahan glukosa dari darah ke dalam sel otot, sel lemak, dan hati untuk disimpan dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energi," jelasnya.
Berdasarkan cara kerjanya, jenis insulin dibagi empat: cepat atau rapid acting, pendek atau short acting, menengah atau lntermediate, panjang atau long acting. Jenis insulin yang digunakan dan frekuensi pemberiannya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien, dengan pengawasan dokter tentunya.
Insulin kerja cepat seperti Apidra dan Novorapid digunakan sebelum makan untuk mengntrol lonjakan gula darah. Insulin kerja pendek juga mampu menurunkan kadar gula darah dengan cepat meski tidak secepat insuilin kerja cepat. insulin kerja menengah digunakan untuk mempertahankan gula darah selama 12-16 jam. Sedangkan insulin kerja panjang seperti lantus dan levemir digunakan untuk mengontrol gula darah basal atau puasa dan sebelum makan.
Dosis suntik insulin setiap orang juga berbeda-beda, Rahima menyarankan untuk konsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait jadwal serta dosis terapi insulin yang tepat untuk mencegah hipoglikemia.
Dari insulin jenis cepat, pendek, menengah dan panjang semua bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, neuropati, ginjal, jantung dan lainnya.
Rahima mengajak masyarakat untuk tidak takut dengan insulin, karena manfaatnya jauh lebih besar dari pada resikonya.(PKRS-humas/rsudssma)