Waspada TBC, Cegah Penularan Tuberculosis Di Lingkungan Sekitar
RSUD SSMA Berbagi Informasi Tentang Tuberculosis Paru
PONTIANAK - Tuberculosis atau TBC merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru.
“Penularannya terjadi melalui udara terutama saat penderita batuk atau bersin,” ungkap Rosnaida Situmorang A Md Kep ketika memberikan informasi tentang TB Paru di RSUD SSMA Kota Pontianak, Jum’at, 25/4/2025.
Lingkungan yang kurang memiliki sirkulasi udara dan kebiasaan tidak menggunakan masker mempercepat proses penularan TB. Anak-anak, lansia dan orang dengan daya tahan tubuh rendah menjadi kelompok yang paling rentan.
Rosnaida menghimbau jika ditemukan didalam satu lingkungan baik rumah atau masyarakat ditemukan menderita TB Paru agar segera ditangani karena penyakit ini bisa sembuh total jika pasien disiplin minum obat selama 6 sampai 12 bulan.
Gejala Tuberculosis sering dianggap flu biasa atau kelelahan sehingga penderita tidak segera memeriksakan diri.
“Beberapa gejala yang patut diwaspadai yaitu batuk lebih dari dua minggu, demam berkepanjangan, berkeringat dingin di malam hari, penurunan berat badan drastis, nafsu makan menurun, lemas dan cepat lelah,” lanjutnya
Selain deteksi dini, masyarakat diimbau untuk tidak menstigma penderita TBC. TBC bukan kutukan, penyakit ini bisa disembuhkan dan penderita yang sedang menjalani pengobatan harus kita dukung bukan jauhi.
“Meski bisa disembuhkan dan sangat mudah menular, pencegahan menjadi kunci utama dalam menekan penularannya,” sambungnya
Pencegahan yang dimaksud seperti menggunakan masker saat batuk atau berada di tempat ramai, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, terapkan etika batuk dan bersin, pastikan sirkulasi udara baik terutama di rumah atau ruang kerja.
“Selain itu, jaga pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, cukup tidur dan berolahraga teratur serta tidak merokok, menjemur alas tidur, mendapatkan suntikan vaksin BCG saat bayi, dan segara periksa ke fasilitas kesehatan jika alami gejala TB,” tutupnya (PKRS-humas/rsudssma)