thumb

Waspada Memilih Obat Batuk Pilek, Kenali Kandungan dan Dosis yang Tepat

Bukan Sekedar Meredakan, Tapi Juga Menghindari Risiko

PONTIANAK - Musim pancaroba seringkali identik dengan peningkatan kasus batuk dan pilek di berbagai kalangan. Fenomena ini seringkali mendorong masyarakat untuk segera mencari obat di apotek atau toko terdekat guna meredakan gejala yang mengganggu.

“Namun, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dan bijak dalam memilih serta mengonsumsi obat-obat tersebut, mengingat kandungan dan dosis yang berbeda pada setiap produk,” ungkap Apoteker Juliyastin Randa Pagiling, S Far ketika memberikan edukasi di RSUD SSMA Kota Pontianak, Rabu, (28/5/2025)

Batuk dan pilek umumnya disebabkan oleh infeksi virus, dan seringkali dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup dan asupan cairan. Obat batuk pilek yang beredar di pasaran pada dasarnya berfungsi untuk meredakan gejala bukan menyembuhkan infeksi virusnya.

“Oleh karena itu, pemahaman yang tepat tentang kandungan obat dan kondisi tubuh adalah kunci untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan,” imbuhnya.

Menurutnya, memilih obat batuk pilek yang tepat sangat penting agar gejala dapat teratasi tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Ini melibatkan pemahaman tentang kandungan obat, dosis yang sesuai dan pertimbangan kondisi kesehatan individu.

Obat batuk pilek umumnya mengandung kombinasi beberapa zat aktif yang bekerja untuk meredakan gejala yang berbeda. Beberapa kandungan umum yang sering ditemukan yaitu analgesik/antipiretik (paracetamol/ibuprofen), antihistamin (CTM/ Diphenhydramine, Doxylamine), 

“Selain itu ada Dekongestan Hidung (Pseudoephedrine HCI, Efedrin), Antitusif (pereda batuk kering) seperti Dextromethorphan HBr, Codeine. Ekspektoran (pereda batuk berdahak) seperti Guaifenesin dan Mukolitik (pengencer dahak) yang sering kita konsumsi seperti ambroxol HCI dan Bromhexine HCI,” ujarnya

Dosis obat batuk pilek juga sangat bervariasi tergantung pada usia (dewasa atau anak-anak), berat badan (khusus untuk anak-anak) dan konsentrasi bahan aktif dalam obat. 

“Beberapa tips penting dalam menentukan dosis obat dan mengonsumsi obat diantaranya baca label dengan seksama, jangan menggabungkan obat dengan kandungan yang sama, sesuaikan dengan gejala yang dialami,”

“Perhatikan juga interaksi obat, perhatikan kondisi kesehatan, jangan melebihi dosis anjuran, hentikan penggunaan jika tidak membaik/memburuk dan simpan obat sesuai petunjuk dalam kemasan. Dengan memahami kandungan dan dosis yang tepat, maka obat batuk pilek akan efektif dan aman untuk meredakan gejala serta mempercepat pemulihan.” tutupnya (PKRS-humas/rsudssma/2025).