RSUD SSMA Berbagi Tips Cara Aman Atasi Obesitas
PONTIANAK - Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Jika tidak segera ditangani, obesitas bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, hipertensi, hingga diabetes melitus.
Perawat Ns Istafiyana Rahayu, S Kep menuturkan penilaian untuk menentukan seseorang obesitas bisa menggunakan rumus Indek Massa Tubuh (IMT) yaitu Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi Badan (m) dikali Tinggi Badan (m). Dari hasil IMT tersebut akan keluar nilai yang mengelompokkan seseorang Kurus, Normal, Gemuk dan Obesitas.
Hal tersebut disampaikan ketika memberikan edukasi tentang “Cara Mengatasi Obesitas“ kepada 30 pasien dan pengunjung di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA)Kota Pontianak, Senin, 19/8/2024.
“Jenis obesitas ada tiga yaitu obesitas android (apel), obesitas ginoid (pear) dan obesitas sentral (abdominal)” , jelas Istafiyana
Untuk obesitas sentral merupakan jenis obesitas yang dapat diketahui dengan mengukur lingkar pinggang menggunakan pita meteran pada daerah pusar pada saat perut rileks. Dikatakan obesitas sentral jika lingkar pinggang >90 cm (laki-laki) dan >80 cm (perempuan).
Istafiyana menambahkan obesitas bisa terjadi karena pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan makan dalam porsi/jumlah besar, sering konsumsi makanan/minuman manis, makanan berlemak dan berminyak, kurang makan sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, serta faktor psikologis (emosi, stress, depresi).
“Ketika seseorang mengalami obesitas maka dia akan lebih beresiko untuk mengalami penyakit hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya, mudah lemas dan lelah, sulit mengikuti mode busana dan kurang percaya diri”, lanjutnya
“Untuk itu, penting untuk menjaga tubuh agar terhindar dari risiko obesitas diantaranya dengan makan gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, timbang berat badan secara teratur”
“mengurangi penggunaan garam dan makanan yang diawetkan, diasinkan dan dikemas dalam kaleng, hindari susu tinggi lemak dan keju, tingkatkan konsumsi makan ikan segar”, pungkasnya (pkrs-humas/rsudssma/2024)