RSUD SSMA Berbagi Informasi tentang Kenali Gejala Dan Kendalikan Penyebaran TBC
PONTIANAK - Tuberkulosis (TBC) paru adalah penyakit sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Selain menyerang paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi organ lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening, dan organ lainnya.
Penyakit TBC merupakan masalah terbesar di dunia, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia, dengan kasus estimasi kasus sebanyak 969.000 dan kematian 144 ribu per tahun, sehingga harus ditangani dengan serius.
Oleh karena itu Liqa Qulbiah, S.Kep.Ners mengajak masyarakat mengenali gejala TBC, menemukan TBC, dan obati sampai sembuh pada saat memberikan edukasi kesehatan tentang TBC kepada 25 pasien dan pengunjung di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak pada Selasa (20/8/2024).
“TBC dapat menular melalui droplet atau percikan dahak saat penderita TBC batuk, bersin atau berbicara,” katanya.
Gejala penderita TBC umumnya meliputi batuk dengan dahak atau tidak, demam meriang, nyeri dada, berkeringat tanpa sebab, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
“Pemeriksaan TBC dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pemeriksaan dahak dan rontgen foto dada,” terangnya.
Untuk tambahan anak2 biasanya kalau tidak ada dahak maka akan dilakukan pemeriksaan mantox tes.
Terkait pengobatan TBC, prosesnya berlangsung selama 6 sampai 9 bulan tergantung dari komplikasi dari penyakit yang diderita pasien .
Untuk tahap pengobatan terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama, obat diminum setiap hari selama 2 atau 3 bulan, dan tahap akhir obat diminum 3 kali seminggu selama 4 atau 5 bulan.
“Pencegahan TBC dapat dilakukan dengan gaya hidup sehat, mengkonsumsi makanan bergizi, menjaga kebersihan lingkungan, mendapatkan sinar matahari dan udara segar, menjemur alas tidur agar tidak lembab, mendapatkan suntikan vaksin BCG bagi anak usia di bawah 5 tahun, berolahraga teratur, dan menghindari merokok,” tambahnya.
Dengan mematuhi langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat, diharapkan dapat mengendalikan penyebaran TBC di masyarakat. ( pkrs-humas/rsudssma/2024)