RSUD SSMA Berbagi Informasi Mengenal Obat Batuk Pilek
PONTIANAK - Pilek adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun terus menerus, sedangkan batuk merupakan tindakan refleks yang dilakukan tubuh untuk membersihkan lendir ditenggorokan.
Hal ini diungkapkan oleh Apt. Abdurrachman, S.Farm dalam memberikan penyuluhan Kesehatan tentang Mengenal Obat Batuk Pilek kepada 17 pasien dan pengunjung rawat jalan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) . Rabu (03/01/2024)
Apt. Abdurrachman, S.Farm menuturkan tujuan dari pengobatan batuk pilek adalah untuk menghilangkan gejala batuk pileknya, menghilangkan penyakit atau kondisi penyebab batuk pilek serta mencegah penyebaran infeksi.
"Strategi pengobatan batuk pilek dengan menggunakan obat-obat antitusif atau ekspektoran, antihistamin atau dekongestan, serta menggunakan obat-obat sesuai dengan penyebabnya," terangnya pada saat penyuluhan.
Menurutnya, pengobatan batuk pilek dapat dilakukan dengan terapi obat (farmakologi) dan terapi non obat (Non-farmakologi).
"Terapi farmakologi batuk pilek diantara nya dengan dekongestan, antihistamin, analgesik dan antipiretik seperti paracetamol yang dapat meredakan nyeri dan pegal linu atau demam, dekongestan nasal serta larutan Sodium Chloride dalam bentuk obat tetes hidung atau semprot hidung dapat meredakan lapisan mukosa hidung yang mengalami inflamasi, kekeringan atau keropeng," ungkap Apt. abdurachman, S.Farm.
Menurut Apoteker Abdurrachman, pada umumnya batuk berdahak maupun tidak berdahak dapat dikurangi dengan cara memperbanyak minum air putih untuk membantu mengencarkan dahak mengurangi iritasi dan rasa gatal, menghindari paparan debu, menghindari paparan udara dingin, menghindari asap rokok, atau menggunakan zat-zat emoliensi seperti kembang gula madu dan permen penghisap pelega tenggorokan.
"Saat seseorang batuk atau bersin, ribuan jutaan kuman ikut tersebar ke udara dan berpotensi menular ke orang lain, maka perlu diterapkan tata cara batuk yang baik dan benar dengan etika batuk," pungkasnya. (pkrs-humas/rsudssma)