thumb

Peringati Hari Malaria Sedunia, RSUD SSMA Gelar Penyuluhan

PONTIANAK - Setiap tanggal 25 April di peringati sebagai Hari Malaria Sedunia. Peringatan ini menyoroti perlunya investasi berkelanjutan untuk mencegah dan mengendalikan malaria.

Peringatan hari malaria sedunia tahun ini mengusung tema “Mempercepat perang melawan malaria untuk dunia yang lebih adil”

Hal ini diungkapkan Ns Istafiyana Rahayu, S.Kep ketika memberikan penyuluhan kesehatan tentang malaria kepada 30 pasien dan pengunjung di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Kamis, (25/4/2024).

“Penyakit malaria merupakan penyakit yang menyerang sel darah merah disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi”, tutur Istafiyana

Jenis malaria nyatanya ada beberapa macam diantaranya malaria falciparum, malaria vivax, malaria ovale, dan malaria malariae.

“Dari Beberapa jenis malaria tersebut,  seseorang akan mengalami gejala dan tanda umum yang timbul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk seperti demam, mengigil, lemas, berkeringat dan sakit kepala” terangnya

Deteksi malaria dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah (tes diagnostik cepat (RDT malaria) dan pemeriksaan darah penderita dibawah mikroskop.

Istafiyana menambahkan dari hasil pemeriksaan tersebut akan terbagi menjadi penyakit malaria biasa dan berat. Penyakit malaria berat (malaria falciparum) akan menimbulkan komplikasi yang membahayakan ketika tidak segera ditangani. Komplikasi yang biasa dialami diantaranya anemia berat, hipoglikemia, kerusakan otak dan banyak organ gagal berfungsi.

“Untuk itu mulaah melakukan tindakan pencegahan dirumah dengan tidur menggunakan kelambu agar terhindar dari gigitan nyamuk, menggunakan pakaian lengan panjang, menggunakan lotion/semprotan nyamuk serta minum obat malaria jika berencana bepergian/tinggal di area kasus malaria banyak” tutupnya (pkrs-humas/rsudssma/2024)