thumb

Mari Cegah Karang Gigi

PONTIANAK- Kalkulus gigi adalah lapisan kotoran yang menempel dan mengeras pada permukaan gigi. Lapisan ini tidak bisa dibersihkan dengan cara disikat. Saat dipegang, kalkulus gigi terasa keras dan memiliki permukaan tidak rata layaknya karang. Karena itulah, kalkulus gigi juga kerap disebut dengan istilah karang gigi.

Pada dasarnya, kalkulus gigi berawal dari sisa-sisa makanan yang menumpuk di permukaan gigi. Sisa makanan ini kemudian berkembang menjadi lapisan tipis dan lengket yang disebut plak. Plak yang tidak dibersihkan dalam waktu yang lama kemudian berubah menjadi kalkulus gigi.

“Oleh sebab itu menjaga kesehatan gigi dan mulut , terutama menyikat gigi secara teratur sangat dianjurkan untuk mencegah terbentuknya karang gigi” kata Natalia Mastika, S.K.M, penyuluh kesehatan  di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak saat memberikan penyuluhan tentang pencegahan karang gigi  kepada pasien di ruang tunggu poli rawat jalan, Selasa (8/10/2024). 

Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi munculnya karang  gigi. Selain kebersihan gigi yang buruk, kebiasaan mengunyah makanan pada satu sisi permukaan gigi, dan kebiasaan makan makanan manis seperti kue, permen dan es krim yang tidak diimbangi dengan menyikat gigi secara rutin. 

Natali juga menjelaskan, bahwa faktor terbentuknya karang gigi juga cenderung meningkat pada mereka yang memiliki kebiasaan merokok dan jarang minum air putih. Usia juga turut berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya kalkulus gigi. Semakin bertambahnya usia, maka risiko terbentuknya kalkulus gigi cenderung akan meningkat.
 
“Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari karang gigi yaitu membiasakan menyikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur) , melakukan pembersihan karang gigi (scaling) di pelayanan kesehatan, biasakan mengkonsumsi makanan berserat ,dan melakukan kontrol kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali,” jelasnya.

Dia juga mengajak pasien dan pengunjung untuk sama-sama menjaga kesehatan gigi dan mulut. “Melakukan kontrol dan konsultasi ke pelayanan kesehatan jika mengalami masalah kesehatan gigi terutama masalah karang gigi. Sehinga  dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik,” pungkasnya. (pkrs-humas/rsudssma)