thumb

Dampak Mematikan Rokok, Ancaman Nyata di Balik Setiap Batang

RSUD SSMA Ingatkan Masyarakat Melalui Penyuluhan 

PONTIANAK - Dalam rangka memperingati Hari Tembakau Sedunia yang jatuh setiap tanggal 31 Mei, RSUD SSMA ikut menyerukan peringatan keras mengenai bahaya rokok bagi kesehatan.

Meskipun bahayanya telah digaungkan berulang kali, rokok masih menjadi salah satu penyebab kematian dini dan penyakit kronis di seluruh dunia.

“Setiap batang rokok yang dihisap membawa serta ribuan zat kimia berbahaya yang secara sistematis merusak setiap organ dalam tubuh, menyebabkan dampak kesehatan yang menghancurkan dan seringkali tidak dapat diperbaiki,” ujar Sri Fitri Sari S K M ketika memberikan penyuluhan di RSUD SSMA Kota Pontianak, Senin (26/5/2025).

Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, diantaranya 250 diketahui berbahaya dan lebih dari 70 terbukti bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Tiga komponen utama yang paling berbahaya yaitu nikotin, tar dan karbon monoksida (CO).

Menurutnya, bahaya rokok tidak hanya terbatas pada paru-paru, tetapi juga berdampak pada hampir seluruh organ tubuh termasuk jantung, pembuluh darah, otak hingga sistem reproduksi. Dampak lainnya seperti penuaan dini, gangguan pada gigi dan gusi, masalah penglihatan serta daya tahan tubuh menurun.

Dampak rokok tersebut tidak hanya menimpa perokok aktif, tetapi juga mereka yang terpapar asap rokok (perokok pasif). Anak-anak dan pasangan perokok aktif memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, infeksi pernafasan dan penyakit jantung.

“Mengingat dampak kesehatan yang begitu luas dan mematikan, masyarakat diimbau untuk menjauhi rokok dan bagi perokok penting untuk segera mencari bantuan untuk berhenti,” imbuhnya 

Berhenti merokok pada usia berapapun akan memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, meningkatkan kualitas hidup, dan memperpanjang harapan hidup.

“Beberapa tips yang dapat diterapkan ketika berniat untuk berhenti merokok diantaranya bulatkan tekad dan motivasi kuat, pilih metode berhenti (seketika atau bertahap), kenali waktu dan situasi pemicu, tunda keinginan merokok, rutin berolahraga, minta dukungan keluarga dan kerabat, manfaatkan layanan konsultasi dan dukungan profesional, serta bersihkan lingkungan dari pemicu rokok,” pungkasnya. (PKRS-humas/rsudssma/2025).