Aktivitas Fisik yang Aman dan Efektif Selama Ramadhan bagi Pasien Diabetes Melitus
PONTIANAK - Bulan ramadhan merupakan waktu yang penuh berkah bagi umat muslim, namun bagi pasien Diabetes Melitus (DM), menjalankan ibadah puasa dapat menjadi tantangan tersendiri.
Puasa dapat memengaruhi kadar gula darah dan berpotensi menambah risiko komplikasi jika tidak dikelola dengan hati hati.
“Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan gula darah selama ramadhan adalah dengan beraktivitas fisik secara teratur dan tepat.” Ungkap Salsabila Zahra S Ked ketika memberikan edukasi kepada pasien dan pengunjung di RSUD SSMA Kota Pontianak, Selasa, 11/02/2025.
Saat puasa pasien DM mengalami kondisi resistensi dan kekurangan insulin dimana terjadi pemecahan dan pembentukan cadangan energi yang berlebihan yang dapat menimbulkan beberapa efek risiko seperti hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetik, dehidrasi dan trombosis.
“Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah diatas dengan nutrisi yang tepat, melanjutkan aktivitas fisik dan kerja selama puasa, mengenali tanda bahaya berpuasa, periksa kadar gula darah secara reguler dan memantau berat badan.” Lanjutnya
Olahraga merupakan bagian penting dari pengelolaan diabetes. Aktivitas fisik dapat membantu mengatur kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta menjaga kebugaran jantung dan pembuluh darah.
Rizky Ramadhan S Ked menambahkan perlu menjadi perhatian saat melakukan aktivitas fisik saat puasa diantaranya olahraga ringan/sedang dapat dilakukan di pagi hari/setelah berbuka, olahraga berat harus dihindari selama jam puasa karena berisiko hipoglikemia dan dehidrasi.
Untuk intensitas aktivitas fisik terbagi menjadi tiga yaitu intensitas ringan (berjalan santai, peregangan ringan, menyapu, mencuci piring, dan memasak), intensitas sedang (berjalan cepat, senam aerobik ringan, yoga, berkebun dan mengepel), sedangkan intensitas berat (berlari, bermain bola, badminton, basket, angkat beban dan olahraga lainnya).
“Durasi tiap intensitas aktivitas fisik berbeda, intensitas ringan dan sedang dapat dilakukan selama 30-45 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu.” Sambungnya.
“Dengan olahraga yang teratur dan terencana, pasien diabetes dapat menjalani Ramadhan dengan lebih sehat tanpa mengorbankan pengelolaan kadar gula darahnya. Pilih waktu yang tepat, jenis olahraga yang sesuai, dan selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk memastikan kegiatan fisik tetap aman dan efektif.” Tutupnya (pkrs-humas/rsudssma/2025)