Peringatan Hari Kanker Sedunia 2025, RSUD SSMA Berikan Edukasi Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara
PONTIANAK - setiap tanggal 4 Februari, Dunia memperingati Hari Kanker Sedunia, sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan kanker. Tema hari kanker sedunia 2025-2027 “Disatukan oleh Keunikan”
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dijumpai di kalangan wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut WHO, kanker payudara menyumbang 25% dari semua kasus kanker pada wanita global.
“Meskipun tingkat kesadaran masyarakat akan kanker payudara semakin meningkat, namun masih banyak wanita yang tidak melakukan pemeriksaan rutin untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi tingkat kematian” ungkap Narita S Tr Keb ketika memberikan edukasi kepada pasien dan pengunjung RSUD SSMA Kota Pontianak, Selasa, 4/2/2025.
Deteksi dini kanker payudara dapat dilihat dari beberapa gejala seperti adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba, perubahan bentuk dan ukuran payudara, adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh, dan adanya cairan berupa darah atau nanah berwarna kuning sampai kehijauan yang keluar dari puting susu.
“Selain itu perubahan pada payudara seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam, timbul kerutan-kerutan pada kulit payudara serta pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.” Sambungnya
Menurutnya, faktor risiko yang menyebabkan kanker payudara diantaranya haid pertama dibawah usia 12 tahun, wanita menikah tapi tidak memiliki anak, melahirkan anak pertama usia 30 tahun, tidak menyusui, menopause pada usia lebih dari 50 tahun, pernah operasi tumor jinak payudara, riwayat kanker payudara dalam keluarga, wanita yang stres berat, perokok aktif dan pasif serta konsumsi lemak dan alkohol secara berlebihan.
Pengobatan untuk kanker payudara dapat dilakukan dengan tindakan pembedahan, terapi penyinaran, obat penghambat hormon dan kemoterapi.
Tips yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker payudara, mulailah dengan melakukan deteksi dini SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis). Pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.
“Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelainan atau benjolan pada payudara, langkah selanjutnya dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti mamografi, biopsi atau USG.” Lanjutnya
“Dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, kanker payudara bukanlah akhir dari segalanya. Deteksi dini membuka peluang besar bagi kesembuhan dan kehidupan yang lebih sehat.” Tutupnya (pkrs-humas/rsudssma/2025)