thumb

Hari PPOK Sedunia, RSUD SSMA Gelar Penyuluhan Kupas PPOK

Kenali dan Cegah Penyakit Paru Obstruktif Kronis

PONTIANAK - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) memperingati Hari PPOK Sedunia dengan mengelar penyuluhan kesehatan kepada 36 pasien dan pengunjung rumah sakit tentang Kupas Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK),  Kamis (2/11/2023).

Glorie Hosiana Maria Simangunsong, S.Ked,  Dokter Muda dari Kepaniteraan Klinik Paru menjelaskan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis adanya sesak nafas dengan atau tanpa mengi, batuk dalam jangka waktu lama, kemampuan aktivitas sehari-hari, serta memiliki tanda khas seperti dada seperti gentong dan bernafas dengan bentuk mulut mencucu .

“Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) ini tidak dapat disembuhkan namun dapat dicegah dan diobati guna meringankan gejala serta mencegah perburukan." Jelas Glorie.

Agusriani Putri, S.Ked, Dokter 
Muda dari Kepaniteraan Klinik Paru juga mengatakan ada beberapa fakor risiko PPOK seperti perokok aktif, pasif atau mantan perokok, polusi udara yang berasal dari dalam dan luar rumah, infeksi nafas bagian bawah yang berulang, memasuki usia lansia, dan adanya faktor genetik.

Shella Sakila, S.Ked, Dokter Muda dari Kepaniteraan Klinik Paru menuturkan PPOK dikatakan berada dalam kondisi stabil jika tidak sedang gagal nafas, gagal nafas kronik namun stabil, dahak jernih, aktivitas terbatas namun tidak disertai sesak, menggunakan obat pelega sesuai pengobatan dan tidak ada penggunaan obat pelega tambahan. 

“Sedangkan PPOK yang berada pada kondisi stabil disarankan tetap minum obat yang diberikan dokter, melakukan aktivitas fisik secara rutin, melakukan latihan nafas dengan cara tarik nafas melalui hidung  dan buang nafas melalui bibir, serta dengan latihan batuk dengan cara ambil nafas sedikit lebih dalam dari biasanya melalui mulut kemudian kontraksikan otot perut lalu hembuskan udara dalam 3 tarikan nafas." tutur Shella.

Mereka berharap dengan penyuluhan ini masyarakat dapat lebih memahami PPOK, hingga dapat melakukan pencegahan serta dapat menyebarluaskan informasi PPOK kepada orang lain.

“Bernapas adalah hidup, maka bertindaklah lebih awal. Hindari rokok, jauhi asap rokok, selalu menggunakan masker dan selalu mengkonsumsi makanan yag bergizi merupakan cara dalam mencegah Penyakit Paru Obstruktif Kronis ini." Pungkasnya (pkrs-humas/rsudssma)